Hikmah ini diambil dari intisari QS. Al Luqman Ayat 13-19.
Ø
Wahai anakku, juallah duniamu dengan kehidupan akheratmu,
niscaya engkau akan memperoleh keduanya dengan beruntung.
Ø
Wahai anakku, menjadi orang bisu, tetapi berakal itu lebih
baik daripada engkau menjadi orang yang banyak berbicara, tetapi bodoh.
Tiap-tiap sesuatu itu ada petunjuknya. Akal petunjuknya ialah berpikir, dan
petunjuk berpikir itu adalah diam. Barang siapa berkata-kata dalam hal yang
tidak baik maka ia benar-benar sia-sia, barang siapa berpikir tanpa mengambil
pelajaran maka ia benar-benar lalai, dan barang siapa diam tanpa berpikir maka
ia benar-benar merugi.
Ø
Wahai anakku, dunia ini ibarat sebuah lautan yang dalam,
telah banyak orang yang hanyut kedalamnya, maka jadikanlah iman sebagai kapalmu
di dunia ini, taqwa sebagai isinya, dan tawakkal sebagai layarnya.
Mudah-mudahan dengan ini engkau bisa selamat.
Ø
Wahai anakku, janganlah engkau mengakhir-akhirkan taubat,
sebab mati itu datangnya mendadak. Wahai anakku, tahanlah dirimu dalam
menghadapi orang kecil karena kekecilannya, orang besar karena martabatnya,
orang bodoh karena kekurangannya dan orang ahli ilmu karena keutamaannya. Wahai
anakku, janganlah engkau tertawa tanpa ada yang aneh dan janganlah engkau
berjalan tanpa tujuan. Janganlah bertanya tentang sesuatu yang tidak berguna
untukmu, janganlah menyia-yiakan hartamu dan berbaiklah terhadap harta orang
lain. Sebab hartamu itu adalah harta yang engkau kurbankan, sedang harta orang
lain itu ialah harta yang engkau tinggalkan.
Ø
Wahai anakku, barangsiapa tidak mempunyai belas kasih maka
ia tidak dikasihani. Barangsiapa diam maka ia selamat. Barangsiapa yang berkata
baik maka ia beruntung. Barang siapa yang berkata jelek maka ia menyesal.
Barang siapa yang tidak menguasai mulutnya maka ia tersandung.
Ø
Wahai anakku, sesungguhnya sejak engkau dilahirkan di dunia
berarti engkau telah membelakanginya dan engkau telah menghadapi akherat. Sebab
tempat yang engkau tuju dalam perjalananmu itu lebih dekat daripada tempat yang
engkau tinggalkan.
Ø
Wahai anakku, berharaplah kepada Allah dengan harapan yang
membuat kamu tidak berani berbuat maksiat, dan takutlah kepada Allah dengan
takut yang membuat tidak berputus asa terhadap rahmatnya.
Ø
Wahai anakku, janganlah engkau belajar apa yang engkau
belum ketahui, sebelum engkau mengamalkan apa yang engkau ketahui.
Ø
Wahai anakku, janganlah engkau bermanis-manis, niscaya
engkau ditelan orang dan janganlah engkau berpahit-pahit, niscaya engkau
dicampakkan orang.
Ø
Wahai anakku, hati-hatilah terhadap orang yang mulia, kalau
engkau menghinakannya ; terhadap orang yang berakal, kalau engkau membuat ia
marah ; terhadap orang yang tolol, kalau engkau bergurau ; terhadap orang yang
bodoh, kalau engkau berteman dengannya ; dan terhadap orang yang jahat, kalau
engkau memusuhinya.






0 komentar:
Posting Komentar