Rabu, 12 Februari 2014

10 Mutiara Hikmah Kisah Luqmanul Hakim




Hikmah ini diambil dari intisari  QS. Al Luqman Ayat 13-19.


Ø  Wahai anakku, juallah duniamu dengan kehidupan akheratmu, niscaya engkau akan memperoleh keduanya dengan beruntung.

Ø  Wahai anakku, menjadi orang bisu, tetapi berakal itu lebih baik daripada engkau menjadi orang yang banyak berbicara, tetapi bodoh. Tiap-tiap sesuatu itu ada petunjuknya. Akal petunjuknya ialah berpikir, dan petunjuk berpikir itu adalah diam. Barang siapa berkata-kata dalam hal yang tidak baik maka ia benar-benar sia-sia, barang siapa berpikir tanpa mengambil pelajaran maka ia benar-benar lalai, dan barang siapa diam tanpa berpikir maka ia benar-benar merugi.

Ø  Wahai anakku, dunia ini ibarat sebuah lautan yang dalam, telah banyak orang yang hanyut kedalamnya, maka jadikanlah iman sebagai kapalmu di dunia ini, taqwa sebagai isinya, dan tawakkal sebagai layarnya. Mudah-mudahan dengan ini engkau bisa selamat.

Ø  Wahai anakku, janganlah engkau mengakhir-akhirkan taubat, sebab mati itu datangnya mendadak. Wahai anakku, tahanlah dirimu dalam menghadapi orang kecil karena kekecilannya, orang besar karena martabatnya, orang bodoh karena kekurangannya dan orang ahli ilmu karena keutamaannya. Wahai anakku, janganlah engkau tertawa tanpa ada yang aneh dan janganlah engkau berjalan tanpa tujuan. Janganlah bertanya tentang sesuatu yang tidak berguna untukmu, janganlah menyia-yiakan hartamu dan berbaiklah terhadap harta orang lain. Sebab hartamu itu adalah harta yang engkau kurbankan, sedang harta orang lain itu ialah harta yang engkau tinggalkan.

Ø  Wahai anakku, barangsiapa tidak mempunyai belas kasih maka ia tidak dikasihani. Barangsiapa diam maka ia selamat. Barangsiapa yang berkata baik maka ia beruntung. Barang siapa yang berkata jelek maka ia menyesal. Barang siapa yang tidak menguasai mulutnya maka ia tersandung.

Ø  Wahai anakku, sesungguhnya sejak engkau dilahirkan di dunia berarti engkau telah membelakanginya dan engkau telah menghadapi akherat. Sebab tempat yang engkau tuju dalam perjalananmu itu lebih dekat daripada tempat yang engkau tinggalkan.

Ø  Wahai anakku, berharaplah kepada Allah dengan harapan yang membuat kamu tidak berani berbuat maksiat, dan takutlah kepada Allah dengan takut yang membuat tidak berputus asa terhadap rahmatnya.

Ø  Wahai anakku, janganlah engkau belajar apa yang engkau belum ketahui, sebelum engkau mengamalkan apa yang engkau ketahui.

Ø  Wahai anakku, janganlah engkau bermanis-manis, niscaya engkau ditelan orang dan janganlah engkau berpahit-pahit, niscaya engkau dicampakkan orang.

Ø  Wahai anakku, hati-hatilah terhadap orang yang mulia, kalau engkau menghinakannya ; terhadap orang yang berakal, kalau engkau membuat ia marah ; terhadap orang yang tolol, kalau engkau bergurau ; terhadap orang yang bodoh, kalau engkau berteman dengannya ; dan terhadap orang yang jahat, kalau engkau memusuhinya.              


0 komentar:

Posting Komentar